![]() Apakah kamu tahu bahwa 1 dari 5 orang dewasa mengalami masalah kesehatan mental setiap tahun? Namun, di tempat kerja, percakapan tentang kesehatan mental seringkali masih tabu. Sudah saatnya kita membuka percakapan ini dan menciptakan tempat kerja yang lebih sehat dan mendukung! Masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan burnout semakin umum di kalangan pekerja. Menurut sebuah studi oleh Mental Health America, 83% karyawan merasa stres di tempat kerja, sementara 50% karyawan tidak merasa memiliki dukungan kesehatan mental dari perusahaan mereka.
0 Comments
![]() Coaching, mungkin kita sudah sangat sering mendengar kata tersebut. Sebagai leader, konon kita dituntut untuk melakukan coaching bagi tim kita. Pernah saya mendengar kalimat seperti ini, “coaching itu harusnya dilaksanakan oleh supervisor, kalau sudah sampai manager, sudah parah masalahnya.” Dalam berbagai diskusi-diskusi ringan seringkali juga muncul kesimpulan bahwa coaching diperuntukan hanya untuk "anak-anak bandel" yang butuh sentuhan "guru BP". Karena kesan coaching sebagai ritual bagi karyawan-karyawan bermasalah itulah muncul malu, atau bahkan rasa takut saat seseorang di-coach oleh atasannya. Saya pernah melihat hal seperti ini saat saya terlibat dalam proses pengembangan kompetensi agen sebuah contact center. Beberapa kalimat yang sering saya dengar saat itu seperti, "duh, gue salah nih.. jadi deh kena coaching", atau kalimay lain seperti, "itu, dipanggil aja.. biar di-coaching sama ibu (sebut aja mawar 😃😃)", atau "susah mas, udah di-coaching, ditegur, masih aja gitu". Coaching juga sering didefinisikan dengan mengarahkan, mengajarkan, memberitahu, dan sebagainya. Tapi, benarkah demikian? ![]() Kita tentunya sudah mengenal istilah manajemen kinerja, namun sayangnya konsep manajemen kinerja yang begitu luas seringkali disalahartikan dan dipersempit hanya dengan penilaian kinerja (performance review/ appraisal). Padahal penilaian kinerja hanya bagian kecil dari sistem manajemen kinerja. Jauh daripada itu, suatu sistem manajemen kinerja akan memastikan karyawan suatu perusahaan akan memiliki kompetensi yang mumpuni untuk melakukan pekerjaannya dan menghasilkan kinerja yang optimal. Untuk itu, ada beberapa metode yang dapat dilakukan, antara lain coaching, counseling, mentoring, ataupun pelatihan. Saya sependapat dengan Armstrong and Baron (2005) yang menyatakan bahwa salah satu kunci kesuksesan sebuah organisasi adalah dengan mengembangkan kemampuan individu karyawan ataupun timnya. |
Archives
July 2025
Categories |